10.29.2008

MIDI

Lama tidak 'berkunjung' ke milis KOSF(Keyboard-Organ-Style-Fil) tempat kumpulan untuk ajang tukar informasi pemain atau yang hobby Keyboard(music).

Sudah ada ratusan email yang belum terbaca ha...ha...ha.. maklum aku sudah tidak behitu aktif mengikuti perkembangan milis ini (ma'af moderator).

dari sini pula aku banyak 'mengenal' para pemain Keyboard Tunggal dari seluruh Indonesia bahkan pemusik dari luar negeri (aku Lupa namanya) yang handal yang tulus berbagi ilmu.


Dan dari sana pula aku mengenal dan meng explore tehnologi yang disediakan oleh Technic Kn2600 (sayang nya Technic kabarnya sudah tidak memproduksi alias tutup) dalam mengelola dan
belajar membuat file Midi .dengan bantuan software CalkWalk Audio Pro.

O ya, salah satu tempat yang dulu sering di kunjungi adalah Harodilia

salam

10.24.2008

Karikatur (Tukang Gambar)


'Flesbek' ke 1990 an aku pernah mengkoleksi majalah 'Humor' yang sudah dibundel (saat ini hanya 1 bundel yg tersisa). yang saat itu isinya tentunya majalah ini berisi humor-humor yang tentunya juga 'berisi' yang 95% merupakan produk lokal.

yang paling kusuka adalah cover depan dari majalah tersebut apalagi kalau Karikatur!

Akhirnya aku juga ketuluran iseng membuat karikatur, yang jadi 'korban' adalah teman satu kos dan teman-teman kerja yang sering 'kukerjai' wajahnya.
biasanya yang susah kalau wajah yang akan 'dikerjai' hanya berupa photo dan aku tidak mengenal orang nya(biasanya teman minta dibuatin untuk temannya lagi), alhasil kalau photonya tidak ada ciri khas, selain tanya sana-sini latar belakang, hobby atau kegiatan-kegiatan lain ya terpaksa wajahnya dibuat semirip mungkin (he...he...he.. apa bisa ya!). salah satu peninggalan yang masih kusimpan gambar ku ini dibuat tahun 1992. aku juga dulu pernah 'ngerjai' wajah Tamique (tahunnya lupa he..he..he..)

10.23.2008

Tamique (Episode IV-Habis), Tom, Tamique, Ir. Nurhaitami


Ir. Nurhaitami adalah nama asli dari Tamique atau Tom anak bungsu tamatan S1 pertanian di salah satu perguruan tinggi swasta. Saat ini lebih banyak menggeluti dunia Komputer ketimbang pertanian dan sekarang sedang mengejar S2. Panggilan sehari-hari adalah Tamik lalu dipoles biar keren menjadi ‘Tamique’ yang tahun 2008 ini berusia berusia sekitar 44 tahun.


Cerita tentang nama aslinya ada beberapa cerita menarik bahkan kadang lucu. Dulu kata Tamique, ibunya menginkan anak yang lahir adalah perempuan seperti kebanyakan ibu-ibu yang lain kalau sudah memiliki anak laki-laki semua, tapi yang muncul kedunia adalah laki-laki lagi, mungkin karena nama sudah dipersiapkan jauh-jauh hari, akhirnya nama itu lah yang digunakan untuk bayi mungil laki-laki itu dan terus melekat sampai hari ini.
****
Kampus baru yang berlantai tiga itu terdiri dari tiga bagian gedung yang berdiri terpisah kokoh membentuk huruf ‘U’. bagian dalam ‘U’ tersebut merupakan lapangan luas yang dijadikan taman. Beberapa pohon ‘akasia’ (Acacia villosa) tumbuh rindang dibeberapa tempat sehingga lanpangan yang luas itu menjadi tempat berteduh yang nyaman. Masing-masing gedung digunakan oleh fakultas Ekonomi, Fisipol, FKIP dan Hukum seolah pagar tembok raksasa yang mengelilingi lapangan luas. Beberapa fakultas lain berada di lokasi yang berjarak sekitar 15-20 km yang mereka namakan kampus I untuk Fakultas Pertanian dan kampus II untuk Tehnik yang keduanya merupakan kampus lama.
Di sisi lain gedung-gedung tersebut terdapat beberapa gedung lainnya. Di bagian barat merupakan gerbang pintu belakang merupakan areal yang juga tak kalah luasnya terdapat kantin tempat yang biasa digunakan mahasiswa untuk bersosialisasi atau sekedar bercengkrama, memiliki bentuk memanjang. Dinding terbuka sebatas pinggang orang dewasa dan pada bagian atas dinding tersebut dilindungi kain gorden sehingga kalau dilihat dari luar kantin hanya sedikit kepala saja yang menyembul. Pada bagian depannya dipenuhi oleh kursi dan meja berbaris teratur tempat duduk pengunjung kantin.
Berdekatan dengan kantin berjarak sekitar 10 meter berdiri gedung radio kampus yang memiliki beberapa tiang pemancar didepannya yang salah satunya menjulang keatas seolah pensil raksasa yang akan menulisi langit.
Di seberang kedua bangunan ini terdapat lahan parkir kenderaan untuk sepeda motor dan mobil yang dipisahkan oleh jalan lurus memanjang, permukaannya jalan tersebut diberi ‘pavingblock’ menuju arah gerbang keluar yang terdapat pos security .
Di sisi menghadap ke timur terdapat Gedung Biro akademik dan pada bagian depan utamanya merupakan gedung rektorat berlantai tiga dimana lantai dua digunakan sebagai ruang pertemuan. Sebelah kanan terdapat pula Masjid Kampus yang megah dan luas.
Hari itu merupakan hari pertama perkuliahan, suasana kampus yang begitu ramai dipadati oleh mahasiswa baru, juga mahasiswa lama yang hilir mudik dengan urusan masing-masing. Beberapa mahasiswa tampak memasuki ruang biro akademik, loket pembayaran uang kuliah bahkan ada juga yang bergerombol ditengah taman sambil mendengarkan salah seorang dari mereka menjelaskan sesuatu kepada rekan mereka yang lain sambil tangannya digerakan ke kanan dan kekiri seperti senam pagi, tampak pula beberapa mahasiswi hanya berdiri di depan raung biro akademik sambil sesekali salah satu dari mereka memencet tombol hape mungkin sedang menunggu temannya yang lain atau menunggu pacar nya barangkali he..he..he...
Di depan Biro akademik terdapat taman luas yang ditumbuhi halaman taman ada juga yang memanggil-manggil temannya diseberang lapangan depan kampus, yang membuat orang disekelilingnya kadang menoleh melihatnya (mungkin mereka pikir ada yang tawuran he…he..he..).
Di Fakultas Fisipol tampak beberapa mahasiswa memasuki kelas sambil berbincang dan saling berkenalan satu sama lain. Ruang tersebut berada di lantai II. Tanpak seorang mahasiswa bergegas mendahului beberapa orang mahasiswa tadi sambil membawa beberapa buku dan map. Lalu setelah yakin akan ruangannya diapun masuk kedalam dan meletakan map tadi di meja dosen yang sudah rapi beralaskan taplak meja berwarna putih dan hiasan pas bunga kecil di pojok kanan meja tersebut. Ruangan tampak sepi, hanya bangku-bangku berjejer tersusun rapi dan whiteboard putih bersih dipajang di depan ruang kuliah itu.
Setelah meletakkan daftar hadir mahasiswa, maka dia pun duduk di banku bagian paling belakang. Ruangan tanpak masih sepi karena mahasiswa yang lain masih belum masuk ke ruangan.
Selang beberapa menit kemudian masuk beberapa mahasiswa lain ke dalam ruangan disusul dengan yang lain lambat-laun membuat ruangan yang tadinya sepi menjadi sedikit gaduh. masing-masing dari mereka mencari tempat duduk sambil sedikit cekikikan dan saling ledek apabila ada yang saling berebut tempat yang sama. Lalu satu persatu menempati bangku kosong diruangan itu. Namun suasana ruangan masih sama seperti tadi berisik! Karena masing-masing mahasiswa baru itu saling berbicara satu sama lain ada saja yang dibicarakan mereka. Dosen yang mengajar saat itu masih belum juga muncul diruangan kuliah. Lalu tiba-tiba seorang mahasiswa yang duduk di bangku paling depan berdiri menghadap ke belakang seolah seorang aktivis yang lagi berdemo menyemangati rekan-rekannya.
“Perhatian-perhatian…!” tiba-tiba dia berbicara lantang sambil mengakat kedua tangannya keatas seperti menepuk nyamuk yang membuat ruangan yang tadinya berisik, tiba-tiba menjadi sepi sesaat. Semua mata memandang kepadanya penuh dengan tanda tanya.
“Perkenalkan, Namaku Wahyudin. Panggil saja aku Wahyu” katanya lagi. Tiba-tiba ada pula yang menyela dari arah tengah sepertinya suara seorang seorang mahasiswi.
“Bagaimana kalau kami memanggil Udin alia udara dingin!” katanya tak kalah lantangnya yang membuat ruangan yang tadi hening menjadi gaduh kembali karena suara mereka lepas tertawa bersamaan, ada yang hanya senyum-senyum saja sambil berbicara kepada rekannya dibangku sebelah.
“Oke…oke…tenang..tenang…dengar kawan-kawan” katanya pula membalas, berusaha mengalahkan suara-suara yang ada di ruangan itu. Lalu setelah agak reda dia pun melanjutkan.
“Aku tadi melihat di daftar hadir kita, yang mengajar kita seorang dosen wanita namanya ibu Ir. Nurhataimi” katanya lagi.
“Lalu kenapa?” rekannya yang tadi menyela kembali membalas bertanya.
“Ehm…maksudku, ibu dosen itu cantik ngak ya?” katanya lagi malu-malu.
“huhhh…hu….hu….” serentak suara koor mahasiswa terdengar merdu memenuhi ruangan kuliah. Lalu suara tertawa dan cekikikan kembali terdengar bahkan ada beberapa dari mereka yang melempar gulungan kertas ke arah depan membuat ruangan kembali gaduh layaknya ruangan mahasiswa yang sudah lama saling kenal saja.
Lalu dari arah bangku paling belakang, seorang mahasiswa berkacamata minus berperawakan perut agak sedikit kedepan dan tinggi sekitar 160 cm (kalau ukuran normal termasuk lelali ‘pendek’) berjalan ke depan kelas sekilas tersenyum memandang kekiri dan kekanan menebar pesona kesemua mahasiswa disana yang memandang penuh tanda tanya. Tak ayal Wahyudin juga yang sebelumnya berdiri didepan tadi ikut terpaku, heran memandang mahasiswa yang baru saja berjalan dari arah kebelakang tadi. Tampaknya mahasiswa tadi akan menghapirinya. Benar saja. Setelah berada di depan si Mahasiswa tadi menepuk pundaknya pelan lalu berkata.
“Ok, sudah kamu boleh kembali ke tempat sekarang”, katanya pelan.
Lalu tanpa basa-basi Wahyudin akhirnya balik ke bangku semula penuh tanda tanya. Suasana perlahan hening. Yang ada dibenak mereka hanya tanda tanya tentang mahasiswa ini. Apakah Asisten dosen pikir mereka, suara bisik-bisik terdengar diantara mereka.
“Assallumallaikum warahmattullah wabarakattuh!” salam yang diucapkannya olehnya kemudian yang selalu diwali setiap kelas dimulai di Kampus ini disambut salam dari mahasiswa serentak menggema mengisi rongga ruang kuliah.
“Baiklah, ini hari pertama kita kuliah. Perkenalkan, nama saya Ir. Nurhaitami yang akan mengajar di kelas ini untuk mata kuliah pengantar Ilmu Komputer” katanya memperkenalkan diri. Mereka terdiam masih bingung, heran apalagi Wahyudin yang tadi kembali ke bangkunya saat ‘orasi’ nya belum selesai. Mati aku! Pikirnya.
“Ma’af pak, jadi Ir. Nurhaitami itu bapak?” Tanya wahyudin memberanikan diri untuk meyakinkan dirinya.
“Benar, dari dulu juga saya gak berubah” katanya untuk mencairkan keadaan yang hening.
“Makanya jangan lihat nama, tapi wajah” katanya bercanda yang membuat grrr..rrrr..ruangan kuliah. Dan sepanjang hari pertama perkulihan jam pertma menjadi catatan tersendiri di hati mereka bersama Tamique, Tamique dalam menyampaikan matakuliah selalu santai yang membuat mahasiswa semakin akrab dengannya, prinsipnya dalam memberikan materi kuliah ‘serius tapi santai’. Tak heran hampir semua mahasiswa mengenalnya dengan baik!
Banyak cerita-cerita yang ‘kurekam’ dalam memory di kepalaku yang secara garis besar masih ingat. Dia menceritakannya pada saat kami ngobrol mengisi waktu-waktu senggang sehabis rutinitas kerja. Salah satu yang masih segar seperti yang kuceritakan diatas tadi.
****
Siang itu kupandangi Tamique yang sedikit berbeda wajahnya, kurus! beberapa waktu lalu di rumah sakit masih bugar, kini berbaring lemah di rumahnya tanpa ada selang inpus dan alat pendeteksi jantung lagi. Ruang tamu yang berukuran 3x5 itu masih terdapat beberapa kursi tamu, pada salah satu sudut tubuh kurus Tamique dibaringkan disana dengan kipas angin berukuran kecil menghembuskan udara mengarah kepadanya. Kedua tulang pipi sedikit menonjol dan matanya kuyu membuat usianya kelihatan jauh dari yang sebenarnya. Kakinya sebelah kiri tidak dapat digerakkan begitu juga dengan tangannya.
Kucoba untuk mengajaknya berbicara, namun tidak ada jawaban. Hanya mata dan anggukannya saja seolah ingin mengajak ku berbicara banyak. Sesekali dia mencoba menggerakkan kedua bibirnya untuk berbicara mungkin sekedar menyapa pikirku, namun tak ada kata-kata yang bisa dikeluarkan hanya sesekali tangannya diangkat memberi tanda yang kusambut dengan kalimat-kalimat yang membuatnya menggangguk tanda mengerti kadang banyak yang tidak kuketahui maksudnya. Kadang aku bercanda ingin membuatnya tertawa lepas seperti dulu, namun yang kulihat hanya ekresinya wajahnya sedikit menyeringai.
Tamique yang dulunya begitu periang dan tidak pernah berhenti beraktifitas, kini hanya diam membisu tak ada yang bisa terus-menerus mendampinginnya hanya sepi! saat-saat seperti ini semua sibuk dengan aktifitas sehari-hari. Kalau ingin buang air kecil sudah disediakan pispot disampingnya. Kalau ingin memanggil seseorang sudah disediakan ‘kincringan’ mainan anak-anak yang dia goyangkan dengan sebelah tangannya sehingga terdengar suara bergemericik tanda memangil seseorang siapa saja yang berada dirumah saat itu.
***
Ada hikmah yang kuambil dari keadaan Tamique saat ini. Ya, kenikmatan hanyalah titipan yang pada saatnya akan diambil kembali dari kita. Semakin bertambah usia mau tidak mau kenikmatan yang kita miliki akan semakin berkurang, lihatlah sepasang mata kita yang indah adalah indra yang kita miliki yang semakin hari akan semakin rabun, sehingga harus dibantu oleh kacamata dan mungkin banyak hal lainnya.
Melihat kondisinya, seperti kebanyakan penderita strook, hanya sedikit harapan untuk pulih seperti semula, walaupun aku pernah beberapa kali bermimpi dalam tidur berbicara dengan Tamique tentang penyakitnya. Bahkan salah satu mimpi itu dia berbicara lewat hape mengatakan bahwa penyakitnya sudah sembuh, hanya kakinya yang agak tertatih kalau berjalan! Aku tidak tahu pertanda apa, hanya keajaiban saja yang kurasakan saat ini yang bisa mengembalikannya seperti semula. Mudah-mudahan dengan terapi ‘sinshe’ yang dilakukan setiap 2 hari sekali bisa mengembalikannya minimal seperti mimpi-mimpi ku itu. Amin!
Kolesterol dan Strook adalah momok yang sangat menakutkan dewasa ini. Kolesterol kalau menurut pakar kesehatan merupakan kadar lemak dalam darah yang dihasilkan dari makanan yang kita konsumsi setiap hari secara berlebihan sehingga menaikkan kadar lemaknya.
Mungkin tanpa kita sadari kita saat ini kita sudah atau sedang menimbun lemak tersebut lihatlah kebiasaan makanan kita seperti gorengan yang menggunakan minyak kelapa/kelapa sawit, alpukat, durian, daging berlemak, jeroan, kacang tanah dan sejenisnya yang semuanya merupakan pemicunya.
Lihatlah makanan-makanan yang mengoda itu seperti gorengan yang biasanya kita santap saban sore dengan teh manis atau kopi hangat atau nikmatnya durian yang harumnya sangat menggoda indra penciuman mau tidak mau kita harus mengurangi secara perlahan atau berhenti sama sekali. kalau ini terjadi, bukan tidak mungkin kolesterol jahat yang berupa lemak seperti lilin itu yang dapat berpotensi menumpuk/menempel di sepanjang dinding pembuluh nadi koroner. Nah kalau sudah seperti ini penyempitan dan penyumbatan aliran darah (arteriosclerosis) tidak akan terhindari, Akibatnya jantung kesulitan memompa darah dan timbul rasa nyeri di dada, suka pusing-pusing dan berlanjut ke gejala serangan jantung mendadak. Bila penyumbatan terjadi di otak, maka yang diderita adalah strook dan bisa juga menyebabkan kelumpuhan dan mungkin ini yang terjadi dengan Tamique!
*****

PS, 23 Oktober 2008
Untuk sahabatku,

Ir. Nurhaitami


10.20.2008

Semudah 123 (Membuat Freemail di Yahoo!)

Melanjuti postingan seri Semudah 123 yang sebelumnya..

Tulisan Semudah 123 yang berikutnya adalah membuat Freemail di yahoo! bisa diambil disini semoga bermanfaat!

10.17.2008

Sketsa '92 (tukang Gambar)


Skets diri! ternyata aku pernah membuatnya di tahun 92, sayang dibuang. Scanning itulah salah satu cara menyelamatkannya.

ah, ternyata ada yang aneh! skets kubuat dengan bantuan cermin, tapi berkat bantuan perangkat canggih ini (PC) tinggal melakukan sedikit 'rotate' beres! he..he....

10.16.2008

Semudah 123 (mudahnya membuat blog di blogspot)


Kalau blogger sekalian pernah merasakan era komputer menggunakan MS-DOS, pasti sudah tidak asing lagi dengan salah satu software pengolah angka atau spreadsheet Lotus 123, nah tentunya masih ingatkan dengan penulis bukunya yang dulu cukup terkenal bpk. Winardi Sutantyo (meninggal dunia sekitar 2006) dengan bukunya yang sangat terkenal saat itu 'Ssecepat dan Semudah 123' aku tertarik dengan judul buku tersebut.

Sengaja kuambil bagian judul buku tersebut untuk postingan kali ini untuk memberi daya tarik. sudah hampir 10 (sepuluh) tahun aku tidak bergelut di dunia pengajaran (terakhir thn 1989-1998) sampai akhirnya kembali kucoba membuat panduan sederhana membuat blog semudah 123.

panduan ini kubuat sesederhana mungkin untuk beberapa keponakan yang ingin belajar membuat blog, mengingat waktu yang tidak memungkinkan akhirnya kuputuskan untuk membuat panduan ini dalam bentuk cetakan. dan posting pula di blog.

panduan ini dibuat dalam 3 (tiga) bagian, disamping panduan membuat blog, yang lainnya yaitu membuat free mail di Yahoo! dan Lebih lanjut dengan blogger (lagi dalam persiapan semoga cepat selesai).

semoga bermanfaat.

salam!


10.10.2008

Tamique (Episode III), Blog Tom

Seperti biasa, setiap pagi setelah masuk kantor ritual yang pertama kulakukan setelah komputer dinyalakan adalah membuka email di Outlook. Kulihat inbox ada beberapa email yang masuk salah satunya dari Tamique dengan nickname omtom06@yahoo.co.id Dengan subject cara membuat Blog. Lalu kubuka email tersebut.

“…aku sekarang lagi membuat blog, mohon dikirim informasi tentang dasar-dasar membuat blog.”
Salam
Tom


Email tersebut singkat saja hanya beberapa baris. karena sebelumnya aku sudah pernah ‘kampanye’ kepadanya untuk menulis blog. Setelah mendapatkan beberapa informasi penting tentang dasar-dasar membuat blog, lalu aku pun me-reply email tersebut dengan file ‘attach’ yang sudah kupersiapkan sebelumnya.
‘Tom’ adalah nama lain atau nickname yang sering digunakan oleh Tamique akhir-akhir ini. Aku sebelumnya tidak begitu peduli karena dia selalu berganti-ganti nama yang terakhir adalah ‘Tamique’, tapi belakangan aku jadi penasaran juga dibuatnya karena semua rekan bahkan mahasiswa di kampus semua memanggil Tom, Pak Tom dan om Tom. setelah tanya sana-sini, nah ternyata ‘Tom’ itu sebenarnya diambil nama popular dari salah seorang tokoh dalam film drama Taiwan ‘Meteor Garden’ yang diadaptasi dari manga HANA YORI DANGO itu,” Dao Ming Si” (para penggemar MG paling sering kudengar menyebutkan nama ‘Dao Ming Si’ dipelesetkan menjadi Tom Ming Se’ he..he…).
Tamique adalah seorang yang ‘aneh’, dia hidup dalam lingkungan dunia pendidikan tetapi memiliki sifat populer yang selalu tampil di tengah ‘keramaian’ bak seorang artis terkenal. Tak heran semua mahasiswa dilingkungan kampus tempat dia mengajar sangat bersabahat dengannya bahkan tak jarang yang memanggilnya dengan sapaan ‘om’ bukan ‘pak’ layaknya seorang mahasiswa memanggil dosennya. Munkin itu pula yang membuat emailnya di yahoo menjadi ‘omtom06@yahoo.co.id pikirku.
Selang beberapa hari kemudian, aku sudah dapat melihat blog yang sudah dibuat oleh Tamique dengan alamat url http://berpantasitom.blogspot.com/
Pada tampilan heading blog terpampang photo Tamique dan tertulis ‘Kamar mbah dukun’ ha…haaa…aa.. apa pula maksudnya ini pikirku.
Tampilan blog masih standar saja dari blogspot tanpa ada dimodifikasi sana-sini.
Kulihat ada beberapa postingan tgl 30 Juli 20007, semua nya ditulis Tamique tentang catatan keluarganya, istri dan anak-anaknya. Tapi ada satu postingan di hari yang sama judulnya ‘Sebuah Memory’ cuit..cuit…sapa ne iseng aku pun menulis komentar pada postingan itu. Pada saat bertemu dengan Tamique aku pernah menanyakan tentang postingan ini karena penasaran, tapi dia tidak menjawab, malah tertawa kuat ha…ha…ha, akupun ikut tertawa ha…ha…ha…setelah itu bingung sendiri kenapa juga ikut tertawa.

Postingan Tamique terakhir di Blog adalah pada hari Selasa, 27 Mei 2008 subject nya BLT ....OH...BLT yang istilah ganteng nya kata Tamique di postingan itu ‘BLT-bantuan tunai langsung’ disana Tamique menulis bak seorang politikus membahas ide-ide cemerlang dan kritikan yang menohok sampai Strook menyerang nya.
Aku tidak tahu apakah ini postingan terakhir Tamique atau akan nada lagi postingan-postingan yang lain darinya. Aku cuma bisa berharap walaupun kecil , tapi aku masih punya harapan semoga Tamique bisa ngeblog lagi . Amin!

Bersambung ke bagian IV (habis)


Laskar Pelangi the movie

Setelah sehari sebelumnya gagal mendapatkan karcis akhirnya 30 Sept 2008 setelah datang lebih awal akupun mendapatkan juga tiket pemutaran film tersebut. Dengan 5 tiket ditangan kami sekeluarga dapat menyaksikan di tempat duduk berderat di bagian paling belakang.

Padahal sebelumnya ada keraguan ku mendengar isu Laskar pelangi akan di film kan karena mengingat novel yang ditulis ‘Ical’ begitu panjang dan sangat detail akan kah film itu juga akan sebagus novelnya. mungkin ini pula yang menjadi keraguan dipikiran semua pengemar ‘Laskar pelangi’ pikirku, namun setelah melihat acara ‘Kick Andy’ (lagi-lagi Kick Andy he..he…
) yang menampilkan tokoh-tokoh dan cerita tentang ‘laskar pelangi the movie’ aku menjadi sangat tertarik untuk melihat film besutan Riri Reza itu. Setelah diskusi dengan istri, akhirnya kami beritahu anak-anak maksud kami untuk mengajak mereka dan bukan main mereka bersorak girang karena diajak nonton bioskop. Jauh hari sebelum film dibuat sebelumnya, aku udah bercerita banyak tentang cerita laskar pelangi dan mereka malah ikut membaca novelnya. Horee…e….ee… teriak anak-anak kegirangan!

Apalagi tokoh-tokoh dalamm Laskar pelangi yang diperankan oleh anak-anak di sekitar ‘markas’ laskar pelangi yang notabone tidak memiliki kemampuan akting atau dengan kata lain mereka bukanlah kalangan artis yang pernah memerankan tokoh dalam film, plus dipadu oleh aktor-aktor yang sudah yang sudah tidak diragukan lagi aktinya itu. Hmm…menambah daya tarik untuk menyaksikannya.
Sepanjang pemutaran film suasana bioskop penuh dengan senyum, haru dan tawa melihat para tokoh laskar pelangi beraksi. Aku sangat tertarik tokoh Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) yang kurasakan seperti penjemaan hidup dari Novel itu sendiri.
‘Mahar’ yang dengan polosnya mendendangkan lagu ‘Bunga Seroja’ yang bagi orang Sumatera khususnya melayu, lagu ini sudah tidak asing lagi menambah kejutan lain dalam film yang tidak dapat dilukiskan dalam novel aslinya.

Diakhir cerita lamat-lamat terdengar suara sesegukan disamping ku dan
kulirik bangku disamping ternyata anak ku yg pertama dan yang kedua plus ditambah istriku mereka menangis melihat perpisahan lintang dengan anggota laskar pelangi. Tanpa kata yang terucap, hanya para laskar pelangi dan bu Muslimah berdiri mematung berderai airmata menyaksikan kepergian Lintang dengan sepedanya, hik! mengharukan. Aku pun turut hanyut dalam suasana duka.
Lintang adalah sosok anak dari kampung pesisir yang mempunyai keinginan kuat untuk belajar dan dialah murid yang pertama datang ke sekolah dan dengan kejeniusannya bisa mengharumkan sekolah ‘elit’ mereka. namun harus rela meninggalkan bangku sekolah lebih awal.
Kalau saja bisa berandai-andai, seandainya budaya malu ada pada semua orang, mungkin uang-uang Negara yang hilang sia-sia bisa membantu Lintang-lintang yang lain agar bisa mencapai cita-cita mereka. Bukankah Negara kita telah menjamin bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan seperti yang tertuang dalam UUD 45.
Aku hanya bisa berharap agar anak-anak ku dan anak yang lain kelak tidak mengalami hal seperti ini, amin!


10.05.2008

Tamique (Episode II), Di Rumah Sakit


Aku semakin penasaran, kenapa bisa terserang strook! Itu yang selalu masih tanda tanya dibatinku tidak percaya, apakah dokter salah diagnosa, ah rasanya tidak mungkin dokter salah!
Yang kutahu strook adalah terjadinya penyempitan pembuluh darah menuju ke otak yang disebabkan berbagai faktor sehingga darah yang seharusnya dialirkan tidak dapat bekerja dengan normal yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah tersebut, biasanya efeknya adalah kelumpuhan sensorik atau sistem pengerak tubuh dan dilanjutkan dengan terjadinya kehilangan kesadaran. Otak adalah bagian terpenting dari tubuh manusia yang tidak dapat menyimpan energi. Otak bertanggung jawab mengendalikan semua organ tubuh manusia seperti berpikir, bergerak dan bereaksi. Untuk melakukan semua ini diperlukan energi.

Untuk mendapatkan energi, Otak mendapat pasokan dari bersirkulasi darah yang yang terus-menerus dipompa dari jantung melalui pembuluh arteri bersama oksigen didalam darah dan nutrisi menuju ke otak sehingga semua bagian tubuh tadi dapat bekerja terus-menerus sepanjang hari tanpa ada jeda. Kalau kita mencoba menganalogikan dengan mesin, dalam tempo satu tahun tanpa di service secara berkala mungkin jantung manusia sudah jim sejak lama, sulitnya membayangkan hal ini apa lagi aku bukan kuliah di kedokteran!.
Keep Your health, teman!
Kucoba menghubungi nomor hp Tamique mudah-mudahan istri atau anaknya yang menjawab untuk sekedar mendapat informasi lain untuk menghilangkan rasa penasaranku. Karena untuk langsung menjeguknya aku belum bisa karena ini masih hari Selasa, aku masih harus kerja mungkin 3 hari kedepan baru bisa menjeguknya di rumah sakit.
Karena nomor hpnya tidak bisa dihubungi, maka aku mencoba mencari informasi dari rekan-rekan kerjanya yang aku kenal. Kulihat di phonebook ada satu nama yang juga rekan Tamique di kampus, beliau sebagai kepala biro administrasi umum. Ternyata nomor ini sudah tidak aktif! Kupkir mungkin nomornya sudah berganti. Karena nomor ini sudah lama sekali tidak pernah kuhubungi. memang sudah hampir 3 tahun tidak pernah mengunjugi kampus. Sehingga komunikasi dengan kawan-kawan disana nyaris tidak ada. Kadang datang ke kampus hanya sekedar untuk bertegur sapa saja. Akhirnya satu hari aku estafet untuk mencari informasi nomor-nomor hp rekan lain akhirnya usahaku tak sia-sia, sore hari aku mendapatkan informasi.
“Assallamullaikum!” ucapku setelah nomor tersebut tersambung.
“Waallaikumsallam, apa kabar pak!” jawaban dari seberang sana.
“Pak Lufti, kabarnya pak Tamique sakitya?” tanyaku lagi.
Lufti adalah salah satu rekan Tamique yang juga Dosen di Universitas Muhammadiyah. Mereka disamping mengajar, juga sekarang sama-sama sedang mengambil program S2.
“Iya, pak !” jawabnya singkat. Aku pun bertanya lebih lanjut kepadanya untuk mendapat informasi lain.
“Bagaimana kejadiannya pak sepertinya sangat tiba-tiba sekali ya!”
“Saya juga mendapat informasi ini dari mahasiswa saya Pak melalui sms, karena sekarang saya sedang berada di luar kota sudah dua hari yang lalu, jadi saya kurang tau persis kejadiannya. Tapi coba bapak hubungi ke pak Yudi, mungkin beliau lebih banyak tahu” jawabnya panjang sambil memerikan nomor hp yang dimaksud. Akupun bergegas mencatat nomor tersebut pada secarik kertas sambil membaca ulang dan memastikan kepada Lufti agar tidak salah catat. Setelah yakin dengan nomor tersebut, lalu kutekan tombol-tombol angka tersebut. Tak lama menunggu akhirnya nomor tersebut tersambung!.
“Hallo!” sapa ku singkat.
“Ya hallo, selama sore!” jawab suara dari seberang sana.
“Pak Yudi ya”, tanyaku.
“Benar Pak, saya bicara dengan siapa ya?”Tanya nya pula.
“Ini saya pak, Surya!” jawabku singkat. Hening sejenak, sepertinya dia mencoba mengingat namaku.
“Teman Tamique, yang dulu bikin program komputer Akademik” jawabku memberi penjelasan agar bisa mengingatku dengan cepat.
“Ya, eh mai fren (my friend, maksudnya), apa kabar lama tak ba-su e!” jawabnya dengan bahasa yang dicampur-campur menyalahi EYD bercanda. Dengan Yudi aku juga kenal tapi tak seperti kedekatan aku dengan Tamique tapi sering juga bercanda, dahulu dia bekerja dibagian Biro Akademik Universitas Muhammadiyah, tapi sekarang aku sudah tidak tahu pasti jabatannya, yang setiap berjumpa dia selalu menyapa dengan bahasa Inggris yang dicampur-campur dengan bahasa lain sehingga lucu kedengarannya. Biasanya kalau bertemu dengan ku selain mai fren atau kadang how are you, lamo tak basue (lama tak berjumpa dalam bahasa minang), my brother. Itu kata-kata yang sering meluncur dari mulutnya.
“Baik!” jawabku singkat. Lalu aku pun langsung menanyakan tentang Tamique kepadanya tanpa basa-basi lain.
“Yud, aku mendapat informasi dari ponakanku yang Kuliah di sini (Universitas Muhammadiyah, maksudku) katanya Tamique terserang strook ya, apa benar?” tanyaku tak sabar.
“Iya, kejadiannya kemarin, saat jam istirahat kami lagi di kantin, kebetulan suasana kantin saat itu juga tidak terlalu ramai. seperti biasa kami ngobrol tentang keadaan kampus, penerimaan Mahasiswa tahun ajaran baru, lalu tentang anak Tamique yang sulung yang sekarang sudah mulai masuk es em u” Yudi menjelaskan.
“Tapi tiba-tiba saja Tamique bilang dia agak pusing kepalanya, aku sarankan minum obat tapi dia bilang enggak apa-apa.”
“kuperhatikan memang saat itu wajahnya cemas dan sebentar-bentar tangan kanannya menekan-nekan dadanya yang sebeleah kiri, lalu dia menundukan kepalanya ke atas meja kantin beralaskan tangan kirinya seperti mahasiswa yang sedang ngatuk mendengarkan mata kuliah yang membosankan. belum sempat aku menanyakan yang lain dia limbung jatuh di sisi meja tapi untunglah ada seorang mahasiswa yang mejanya berendeng disebelahnya melihat dan langsung menangkapnya sebelum terseungkur ke lantai semen. Akhirnya Tamique tak sadarkan diri, saat itu juga dengan dibantu beberapa rekan yang lain yang berada di kantin kami bawa kerumah sakit terdekat Rumkit KODAM“. Jelas Yudi mendetail.
Ternyata informasi dari keponakanku tempo hari sudah semakin menyakinkanku atas informasi tambahan dari Yudi ini. Menurut informasi dari Yudi pula keketahui bahwa Tamique kecewa atas prestasi anak sulungnya yang tidak dapat masuk ke sekolah SMU negeri sehingga menjadi beban pikiran nya. Tapi kalau menurut penilaianku pribadi hal ini bukanlah hal utama yang menyebabkan dia terserang strook. Karena Tamique tak pernah membesarkan masalah-masalah yang serius. Aku yakin ada hal-hal lain yang membuatnya menjadi seperti ini!
Hari sabtu sore aku dan dua teman ku yang juga mengenal Tamique kuajak untuk untuk membesuknya di rumah sakit. Mobil kami meluncur dan tiba sekitar pukul 17.30 wib. Kami pun langsung menuju ruang ICU tempat nya di rawat. Dengan berbekal informasi di bagian UGD kami menuju rang tersebut. Dan salah ruang! Ternyata yang kami masukkin adalah ruang ICU biasa. Khusus untuk yang strook terpisah dua ruang dari ruang tersebut.
Setelah mendapat izin masuk, akhirnya kami memasuki ruang ICU khusus strook. Aroma cairan obat-obatan yang menyeruak sangat menyengat hidung sudah terasa pada saat pintu ruangan tersebut terbuka menyambut kami.
Lalu kami pun masuk setelah sebelumnya membuka sepatu dan berganti pakaian khusus yang telah disediakan. Sepi! yang kudengar adalah suara tit..tit..tit dari beberapa alat diruangan tersebut tak ada suara manusia yang berbicara, beberapa tempat tidur lain berjejer tiga buah yang juga terbaring pasien strook lainnya. Jarak pasien yang satu dengan yang lain tidak ada penyekat dan hanya berjarak setengah meter, sehingga jelas terdengar apabila salah satu pasien tersebut ada yang mengeluh atau kadang mengerang sehingga menambah suasana ruangan yang kurasakan sangat mencekam! Kami hanya terdiam.
Kulihat Tamique berbaring pada tempat tidur pertama dekat pintu masuk dengan selang oksigen yang terpasang pada bagain hidung. Pada bagian dada kiri dan kanan dipasang alat untuk pendeteksi denyut jantung, kaki kiri juga dipasang alat untuk memantau interaksi gerakan kakinya. Kupandangi sekujur tubuhnya mulai dari atas kepala sampai ujung kaki seolah ingin membaca kondisinya saat itu. Kulihat matanya terpejam dengan bagian kepala yang agak tegak. Alat pendeteksi jantung terus berbunyi tit…tit…tit…seirama denyut jantungnya.
Anak sulungnya juga berdiri disampingnya, sebelumnya ada diluar ruangan ikut masuk mengantar kami menjenguk kedalam ruangan. kulihat matanya sembab sambil memegang hp yang kadang berdering, mungkin dari saudara atau dari kerabat yang ingin mengetahui kondisi ayahnya batin ku.
Melihat kondisi Tamique yang berbaring tak berdaya dengan matanya yang tertutup, aku tak dapat berkata apa-apa mulutku seakan tercekat, ada yang mengganjal. Teringat oleh ku dua minggu yang lalu sebelum terserang strook, dia menelponku untuk menanyakan tentang trik pembuatan program aplikasi visual basic seperti biasa kalau berbicara Tamique selalu bersemangat dan berapi-api seperti pejuang tahun 45 yang lagi membicarakan tentang arti merdeka untuk bangsa ini, dan kadang tak lupa diselingin dengan lelucon, sekarang!aku hanya memandanginya tak percaya. Strook! Kata itulah yang selalu muncul dikepala apabila mengingatnya. Kucoba berkomunikasi dengannya dengan memegang tangan dan bagian kakinya seperti dokter yang memeriksa seorang pasien, kutekan sedikit pada bagian kakinya. Lalu kupandangi wajahnya ada reaksi sedikit sewaktu kutekan tadi, lalu kupanggil namanya beberapa kali.
“Tamique…miq…Tamique” sapaku pelan.
“Ini aku! datang sama teman-teman. Pak Erwin dan Pak Rudi, masih ingatkan!” kataku lagi mencoba menyapanya untuk memastikan kondisinya. Lalu kepalanya sedikit menangguk beberapa kali lemah, namun matanya tetap tidak terbuka, aku tidak tahu apa yang dirasakannya. Yang kulihat ada airmata yang mengalir perlahan dikedua pelupuk matanya menambah kesedihan dan rasa empatiku saat itu. ada sejuta kecewa dan penyesalan yang bercampur aduk didalam hatinya pikirku mencoba membaca. Dan lagi Tamique adalah tipe periang sehingga sulit baginya menerima kenyataan seperti ini. Kualihkan pandanganku kearah anaknya yang masih berdiri di sampingnya yang membisu sejak tadi. Kulakukan ini hanya sekedar untuk mengalihkan persaanku yang juga tidak menentu saat itu. Menurutnya kaki dan tangan sebelah kiri tidak dapat digerakkan. Begitu juga dengan mulutnya tak ada sepatah katapun yang dapat keluar dari sana. Hanya erangan lemah dan gerakan tangan kanannya saja yang dapat dilakukannya saat ini apabila ingin memanggil atau ingin berbicara. Dan menurut informasi dari team medis rumah sakit, dokter membatalkan rencana operasi terhadap Tamique karena kondisi jantungnya yang tidak stabil!